Umroh merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan menjadi dambaan setiap Muslim di seluruh dunia. Meski berbeda dengan ibadah haji, umroh tetap memiliki nilai spiritual yang besar dan banyak dilakukan sepanjang tahun. Bagi calon jamaah umroh, memahami tata cara umroh secara benar sangat penting agar ibadah berjalan lancar dan sesuai dengan syariat. Artikel ini akan membahas tata cara umroh secara lengkap, relevan, dan berdasarkan kaidah syariah yang berlaku.
Umroh adalah ibadah ziarah ke Tanah Suci Makkah yang dilakukan di luar musim haji dan sifatnya tidak wajib, namun sangat dianjurkan. Umroh meliputi rangkaian ritual tertentu yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh pahala serta pengampunan dosa.
Niat dan Persiapan Mental
Sebelum berangkat, calon jamaah perlu memperkuat niat yang ikhlas hanya karena Allah SWT serta menyiapkan mental agar fokus menjalankan ibadah tanpa terganggu hal duniawi.
Kesehatan dan Fisik
Mengingat perjalanan dan aktivitas di Tanah Suci memerlukan kondisi fisik yang prima, penting melakukan pemeriksaan kesehatan dan menjaga kebugaran.
Pengetahuan tentang Tata Cara Umroh
Calon jamaah wajib mempelajari rukun dan wajib umroh, mulai dari ihram hingga tahallul, agar semua ritual bisa dijalankan dengan benar.
Berdasarkan fiqih Islam, terdapat beberapa rukun dan wajib umroh yang harus dipahami:
Ihram: Memakai pakaian khusus ihram dan berniat memasuki keadaan ihram dari miqat.
Tawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
Sa’i: Berjalan atau berlari kecil antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Tahallul: Memotong rambut sebagai tanda keluar dari keadaan ihram.
Melaksanakan ihram dari tempat miqat yang ditentukan.
Melakukan tawaf dengan tertib dan mengelilingi Ka’bah secara sempurna.
Sa’i yang dilakukan setelah tawaf.
Memotong atau mencukur rambut (tahallul).
Tidak melakukan larangan ihram seperti mencukur rambut sebelum tahallul, menggunakan wangi-wangian, dan lain-lain.

Berikut langkah-langkah praktis umroh yang perlu dijalankan:
Di lokasi miqat (batas ihram yang telah ditentukan), calon jamaah memakai pakaian ihram, yaitu dua helai kain putih tanpa jahitan untuk laki-laki dan pakaian yang sopan untuk perempuan. Setelah itu, membaca niat umroh dengan jelas.
Sesampainya di Masjidil Haram, jamaah langsung menuju Ka’bah dan melakukan tawaf. Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali searah jarum jam, dimulai dari Hajar Aswad. Selama tawaf, dianjurkan membaca doa dan dzikir.
Setelah selesai tawaf, jamaah melakukan sa’i yakni berjalan atau berlari kecil sebanyak tujuh kali dari Safa ke Marwah dan kembali lagi. Sa’i ini mengingatkan perjuangan Hajar mencari air untuk putranya, Ismail.
Setelah sa’i selesai, jamaah melakukan tahallul dengan memotong sebagian rambut sebagai tanda keluar dari ihram dan bebas dari larangan ihram.
Menghindari Larangan Ihram
Seperti tidak menggunakan parfum, tidak memotong rambut atau kuku, tidak melakukan hubungan suami istri selama ihram.
Menjaga Ketertiban dan Kebersihan
Sebagai tamu Allah, menjaga kesucian tempat suci sangat penting.
Memahami Sunnah-sunnah Umroh
Misalnya melakukan shalat sunnah di Masjidil Haram, memperbanyak doa, dan mengunjungi tempat mustajab doa seperti Multazam.
DENATOUR BUILDING :
Jl. Condet Pejaten No.16, Pejaten Raya, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan – DKI Jakarta 12510
MAKMUR BUILDING MAKASSAR:
Kompleks Ramayana, Ruko Sardonyx No.23 JL. A.P.Pettarani, Panakkukang, Kota Makassar.